Wednesday, 21 October 2020

Artikel Terbaru

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على سيدنا محمد



Selamat hari santri nasional di tahun 2020. Dan selamat memperingati Maulidur Rosul Muhammad SAW. Dua momen yang spesial bagi muslim di Indonesia. Melalui tulisan ini, sebagai salah satu wujud  persembahan cinta terhadap Rosulullah SAW dan sebagai bagian dari dunia pesantren yang pernah saya jalani.

Menjelang akhir tahun 2020 di tengah pandemic covid 19 yang mengakibatkan efek global banyak hal yang perlu ditelisik kembali tentang kepedulian lingkungan. Perlunya manusia sebagai makhlukNya melakukan refleksi pada nilai-nilai esensi ajaran yang dibawa Rosulullah SAW. Khususnya tentang peduli lingkungan.  Tuntunan Rosulullah menyeluruh aspek kehidupan manusia termasuk tentang kesehatan, kebersihan dan kepedulian lingkungan.

Rosulullah Muhammad SAW yang namaNya selalu diagungkan seluruh alam semesta. Keindahan dan pesona akhlaknya begitu dikagumi seluruh makhluk. Tak hanya manusia, bahkan benda mati diberi nama oleh makhluk mulia ini  sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang. Karena itu kita perlu memperbanyak porsi telaah kepedulian lingkungan.

Di bulan Rabiul Awal  kita selalu memperingati maulid SAW.  Padahal kita tak pernah bertemu. Jika dihitung tahun, berapa jarak ribu tahun? sudah ribuan tahun. belum lagi jika mengukur umur bumi. Bumi kita semakin tua. Semakin banyak kerusakan. Benarkah Rosul tidak mengajarkan cinta lingkungan?.

Salah satu hal yang bias dilakukan manusia yang sangat dicintai Allah adalah orang yang menjaga kebersihan. Kebersihan lahiriah menghasilkan kesehatan fisik. Menurut keterangan dalam buku Wawasan Alquran yang ditulis Prof. M. Quraish Shihab ayat tentang kebersihan digandengkan dengan taubat, secara tegas disebutkan dalam QS. Al Baqarah 222 :

ان الله يحب التوا بين ويحب المتطهر ين

“sesungguhnya Allah  senang kepada orang yang bertaubat dan senang kepada orang yang membersihkan diri”

Ayat yang berbeda yang diterima oleh Rosul Muhammad SAW dalam QS. Al Muddtstsir 4-5,

و ثيابك فطهر- واللرجز فاهجر

“ Dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkan segala macam kekotoran”.

Perintah tersebut berbarengan dengan perintah menyampaikan ajaran agama dan membesarkan nama Allah swt. Ini menunjukkan bahwa agama memberikan tuntunan yang seimbang antara lahiriah dan batiniah.. ada  hadist nabi yang sangat popular tentang kebersihan menjadi slogan-slogan yang ditulis denga huruf yang sangat besar meski seringkali menjadi sebatas tulisan, hadist itu adalah:

النظافة من الايمان

“ kebersihan bagian dari iman”

 Hadist  ini dinilai sebagian ulama sebagai hadist dlo’if. Namun demikian banyak hadist yang lain yang mendukung makna tersebut.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan Lâ ilâha illallâh, dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu termasuk bagian dari iman (HR. Bukhari dan Muslim ).

Perintah menutup hidangan, mencuci tangan sebelum makan, bersikat gigi, larangan bernafas saat minum, menyingkirkan gangguan (yang bisa jadi berupa sampah) yang bukan pada tempatnya, tidak kencing atau buang air di tempat yang tidak mengalir atau di bawah pohon adalah contoh-contoh praktis dari sekian banyak tuntunan Islam dalam konteks menjaga kesehatan. Bahkan sebelum dunia mengenal karantina. Hanya saja banyak yang tidak memperhatikan hal ini dengan seksama.

 Hadist- hadist diatas sudah cukup menunjukkan pentingnya menjaga kesucian, kebersihan baik badan dan tempat. Kesucian berhubungn erat dengan kebersihan. Seyogyanya kesucian sebelum beribadah berefek pada kebersihan di luar ibadah mahdhoh. Inilah yang seringkali terlupakan. Seringkali kita biasa melihat sebuah tempat wudlu yang fungsinya menyucikan justru nampak kotor, berlumut dan bau! meski suci biasanya kolam/tempat air menjadi sarang kuman dan penyakit. Dan hal ini dilakukan oleh banyak muslim yang sesungguhnya paham bahwa Allah dan RosulNYA mencintai kebersihan.

 Dan akhirnya kita harus menyadari dan mengantisipasinya. Berapa banyak manusia yang membuang sampah sembarangan?. Berapa banyak manusia atau bahkan yang masih berstatus santri mengabaikan kebersihan lingkungan?. Berapa banyak polusi yang mencemari lingkungan?. Berapa banyak pohon yang ditebang tapi tak ditanami lagi, saluran air yang beralih fungsi sebagai tempat sampah atau sumber air yang tak layak?

Umur bumi yang telah tua tetap harus dijaga lingkungannya dan dilestarikan agar tetap hijau, sumber air yang tetap jernih, sungai yang bersih, bumi yang sehat  sebagai bekal anak cucu di masa depan. Untuk mempersiapkan itu semua, kita perlu memulai dari diri sendiri sebagai santri. Dimulai dari keluarga di rumah. Membiasakan berperilaku bersih, membuang sampah di tempatnya, menanam pohon, mengembalikan fungsi saluran air yang dilakukan dengan disiplin tinggi. Karena kata-kata dan tulisan menjadi tidak maksimal tanpa tindakan.

Dalam rangka memperingati maulid Rosul dan hari santri mengusung tema “Santri Sehat Indonesia Kuat”, mari cek sudut-sudut di ruang rumah, di kamar mandi atau halaman rumah, bersihkan dari semua kotoran dan sampah dengan niat membersihkan hati dari segala kotoran dan penyakit hati lillahi ta’ala. Hal ini tentu sudah biasa dilakukan oleh para santri di pesantren dengan sebuah kebiasaan membersihkan lingkungan setiap hari jumat atau biasa disebut dengan ro’an. Kebiasaan baik ini pun perlu dilakukan kembali bagi siapa saja yang telah berkhidmah di keluarga atau masyarakat. Pembiasaan kebersihan pada hari jumat para santri yang diajarkan para kyai adalah manifestasi hadist nabi tentang sunah di hari jumat seperti memotong kuku, bercukur atau mandi. Sesungguhnya kebiasaaan menjaga kebersihan ini Kebersihan badan sudah semestinya berkorelasi dengan kebersihan tempat. Terlebih masa pandemic ini mau tidak mau kita diharuskan memiliki kebiasaan mencuci tangan dengan sabun secara benar dan semua hal yang bisa meningkatkan imun  untuk menghindari virus covid-19.

Tanami pekarangan dengan pohon, tanaman atau bunga sebagai sumber oksigen yang bersih. Rawat  dengan mengaliri air untuk pertumbuhan yang maksimal. Bersihkan setiap benalu atau daun yang rontok, karena ketika kita mau buahnya maka mau juga membersihkan sampah daunnya. Pepohonan berfungsi sebagai  pengatur udara hasilnya menjadikan udara lebih sehat untuk kita hirup, sebagai pelindung dari sinar UV, menjaga keshatan mental, menghambat perubahan iklim dan meningkatkan kualitas sumber air. Yang semuanya sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup generasi selanjutnya.

Dengan kepedulian kita terhadap lingkungan diharapkan kita termasuk sebagai umat rosul yang tidak hanya peduli pada ibadah solat, zakat atau sodaqoh saja. Menciptakan lingkungan yang bersih tentu juga merupakan bentuk lain dari keimanan.  Dengan kesehatan yang terjaga diharapkan kita semua sehat terhindar dari berbagai maca penyakit seperti flu, asma ISPA dan lainnya dan tentunya segala upaya dilakukan bersama agar segera keluar dari masalah virus covid-19. Kembali ke aktivitas interaksi normal untuk membangun masyarakat berperadaban.

Mari senantiasa bersholawat untuk Rosulullah Muhammad SAW.

Selamat hari santri  nasional tahun 2020. Santri sehat Indonesia kuat.

Brebes, 22 Oktober 2020/ 5 Rabiul Awal 1442.

1 comment: