بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد
Selamat hari santri nasional di tahun 2020. Dan selamat memperingati Maulidur Rosul Muhammad SAW. Dua momen yang spesial bagi muslim di Indonesia. Melalui tulisan ini, sebagai salah satu wujud persembahan cinta terhadap Rosulullah SAW dan sebagai bagian dari dunia pesantren yang pernah saya jalani.
Menjelang akhir tahun 2020 di tengah pandemic covid
19 yang mengakibatkan efek global banyak hal yang perlu ditelisik kembali
tentang kepedulian lingkungan. Perlunya manusia sebagai makhlukNya melakukan
refleksi pada nilai-nilai esensi ajaran yang dibawa Rosulullah SAW. Khususnya
tentang peduli lingkungan. Tuntunan Rosulullah menyeluruh aspek
kehidupan manusia termasuk tentang kesehatan, kebersihan dan kepedulian
lingkungan.
Rosulullah Muhammad SAW yang namaNya selalu
diagungkan seluruh alam semesta. Keindahan dan pesona akhlaknya begitu dikagumi
seluruh makhluk. Tak hanya manusia, bahkan benda mati diberi nama oleh makhluk mulia ini sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang. Karena itu kita
perlu memperbanyak porsi telaah kepedulian lingkungan.
Di bulan Rabiul Awal
kita selalu memperingati maulid SAW. Padahal kita tak pernah bertemu. Jika dihitung
tahun, berapa jarak ribu tahun? sudah ribuan tahun. belum lagi jika mengukur
umur bumi. Bumi kita semakin tua. Semakin banyak kerusakan. Benarkah Rosul
tidak mengajarkan cinta lingkungan?.
Salah satu hal yang bias dilakukan manusia yang
sangat dicintai Allah adalah orang yang menjaga kebersihan. Kebersihan lahiriah
menghasilkan kesehatan fisik. Menurut keterangan dalam buku Wawasan Alquran yang ditulis Prof. M. Quraish Shihab ayat tentang kebersihan digandengkan dengan taubat, secara
tegas disebutkan dalam QS. Al Baqarah 222 :
ان الله يحب التوا بين ويحب المتطهر ين
“sesungguhnya Allah senang kepada orang yang bertaubat dan senang
kepada orang yang membersihkan diri”
Ayat yang berbeda yang diterima oleh Rosul Muhammad
SAW dalam QS. Al Muddtstsir 4-5,
و ثيابك فطهر- واللرجز فاهجر
“ Dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkan
segala macam kekotoran”.
Perintah tersebut berbarengan dengan perintah
menyampaikan ajaran agama dan membesarkan nama Allah swt. Ini menunjukkan bahwa
agama memberikan tuntunan yang seimbang antara lahiriah dan batiniah.. ada hadist nabi yang sangat popular tentang
kebersihan menjadi slogan-slogan yang ditulis denga huruf yang sangat besar
meski seringkali menjadi sebatas tulisan, hadist itu adalah:
النظافة من الايمان
“ kebersihan bagian dari iman”
Hadist ini dinilai sebagian ulama sebagai hadist
dlo’if. Namun demikian banyak hadist yang lain yang mendukung makna tersebut.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا
قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ
الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata,
“Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Iman itu ada tujuh puluh
cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih. Yang paling utama yaitu perkataan
Lâ ilâha illallâh, dan yang paling ringan yaitu menyingkirkan gangguan dari
jalan. Dan malu itu termasuk bagian dari iman (HR. Bukhari dan Muslim ).
Perintah menutup
hidangan, mencuci tangan sebelum makan, bersikat gigi, larangan bernafas saat minum, menyingkirkan gangguan (yang bisa jadi berupa sampah) yang bukan pada tempatnya, tidak kencing atau buang air di tempat yang tidak mengalir atau di bawah pohon
adalah contoh-contoh praktis dari sekian banyak tuntunan Islam dalam konteks menjaga
kesehatan. Bahkan sebelum dunia mengenal karantina. Hanya saja banyak yang tidak memperhatikan hal ini dengan
seksama.
Hadist- hadist diatas sudah cukup menunjukkan
pentingnya menjaga kesucian, kebersihan baik badan dan tempat. Kesucian
berhubungn erat dengan kebersihan. Seyogyanya kesucian sebelum beribadah
berefek pada kebersihan di luar ibadah mahdhoh. Inilah yang seringkali
terlupakan. Seringkali kita biasa melihat sebuah tempat wudlu yang fungsinya
menyucikan justru nampak kotor, berlumut dan bau! meski suci biasanya
kolam/tempat air menjadi sarang kuman dan penyakit. Dan hal ini dilakukan oleh
banyak muslim yang sesungguhnya paham bahwa Allah dan RosulNYA mencintai
kebersihan.
Dan akhirnya kita harus menyadari dan
mengantisipasinya. Berapa banyak manusia
yang membuang sampah sembarangan?. Berapa banyak manusia atau bahkan yang masih
berstatus santri mengabaikan kebersihan lingkungan?. Berapa banyak polusi yang
mencemari lingkungan?. Berapa banyak pohon yang ditebang tapi tak ditanami lagi,
saluran air yang beralih fungsi sebagai tempat sampah atau sumber air yang tak
layak?
Umur bumi yang telah
tua tetap harus dijaga lingkungannya dan dilestarikan agar tetap hijau, sumber
air yang tetap jernih, sungai yang bersih, bumi yang sehat sebagai bekal anak cucu di masa depan. Untuk
mempersiapkan itu semua, kita perlu memulai dari diri sendiri sebagai santri.
Dimulai dari keluarga di rumah. Membiasakan berperilaku bersih, membuang sampah
di tempatnya, menanam pohon, mengembalikan fungsi saluran air yang dilakukan
dengan disiplin tinggi. Karena kata-kata dan tulisan menjadi tidak maksimal
tanpa tindakan.
Dalam rangka
memperingati maulid Rosul dan hari santri mengusung tema “Santri Sehat
Indonesia Kuat”, mari cek sudut-sudut di ruang rumah, di kamar mandi atau
halaman rumah, bersihkan dari semua kotoran dan sampah dengan niat membersihkan
hati dari segala kotoran dan penyakit hati lillahi ta’ala. Hal ini tentu sudah
biasa dilakukan oleh para santri di pesantren dengan sebuah kebiasaan membersihkan
lingkungan setiap hari jumat atau biasa disebut dengan ro’an. Kebiasaan baik
ini pun perlu dilakukan kembali bagi siapa saja yang telah berkhidmah di
keluarga atau masyarakat. Pembiasaan kebersihan pada hari jumat para santri
yang diajarkan para kyai adalah manifestasi hadist nabi tentang sunah di hari
jumat seperti memotong kuku, bercukur atau mandi. Sesungguhnya kebiasaaan
menjaga kebersihan ini Kebersihan badan sudah semestinya berkorelasi dengan
kebersihan tempat. Terlebih masa pandemic ini mau tidak mau kita diharuskan
memiliki kebiasaan mencuci tangan dengan sabun secara benar dan semua hal yang
bisa meningkatkan imun untuk menghindari
virus covid-19.
Tanami pekarangan dengan pohon, tanaman atau bunga
sebagai sumber oksigen yang bersih. Rawat dengan mengaliri air untuk pertumbuhan yang
maksimal. Bersihkan setiap benalu atau daun yang rontok, karena ketika kita mau
buahnya maka mau juga membersihkan sampah daunnya. Pepohonan berfungsi
sebagai pengatur udara hasilnya menjadikan
udara lebih sehat untuk kita hirup, sebagai pelindung dari sinar UV, menjaga
keshatan mental, menghambat perubahan iklim dan meningkatkan kualitas sumber
air. Yang semuanya sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup generasi
selanjutnya.
Dengan kepedulian kita
terhadap lingkungan diharapkan kita termasuk sebagai umat rosul yang tidak
hanya peduli pada ibadah solat, zakat atau sodaqoh saja. Menciptakan lingkungan
yang bersih tentu juga merupakan bentuk lain dari keimanan. Dengan kesehatan yang terjaga diharapkan kita
semua sehat terhindar dari berbagai maca penyakit seperti flu, asma ISPA dan
lainnya dan tentunya segala upaya dilakukan bersama agar segera keluar dari
masalah virus covid-19. Kembali ke aktivitas interaksi normal untuk membangun
masyarakat berperadaban.
Mari senantiasa bersholawat untuk Rosulullah
Muhammad SAW.
Selamat hari santri
nasional tahun 2020. Santri sehat Indonesia kuat.
Brebes, 22 Oktober 2020/ 5 Rabiul Awal 1442.








Good idea..santri sehat santri sehat..santri hebat
ReplyDelete