Guru Dan Siswa

Belajar ilmu, belajar kehidupan.

Kita Belajar

Belajar Asyik tanpa boring, belajar kreatif tanpa miskin inisiatif

Belajar Di Mana Saja

Semua sudut di alam semesta bisa menjadi tempat belajar. Belajar dengan siapapun dan dari siapapun

Laci Administrasi

Kelengkapan administrasi bagi guru salah satu faktor mempermudah tujuan pembelajaran

Monday, 24 October 2022

REFLEKSI PEMIKIRAN PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan adalah bahwa pendidikan sesungguhnya harus mampu mengantarkan murid-murid menuju keselamatan dan kebahagiaan. Untuk dapat menuju ke sana pendidik harus mampu mengenali diri sebagai pendidik. Guru perlu memulai dengan mengenali dan memahami kelemahan dan kekuatan diri agar mampu mengoptimalisasi kelebihan pribadi untuk bekal mengenal karakteristik murid dan memunculkan kelebihan murid dengan harapan bisa membawa ke kebahagiaan hidup dan pada akhirnya menjadi manusia yang berdaya dan merdeka.


Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah memberikan tuntunan kepada seluruh atau segala kodrat yang ada pada murid, berupa kodrat keadaan,kodrat alam, kodrat zaman agar berkembang optimal sehingga bisa menjadi manusia yang bermanfaat. Pada pendidikan diperlukan sebuah bagian yang disebut pengajaran. Yang mana pengajaran adalah proses pendidikan dalam memberi ilmu yang berbeda bagi kecakapan murid baik lahir maupun batin. Seorang pendidik perlu melakukan pendampingan secara utuh dan menyeluruh mendampingi murid dengan asas yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara dengan asas trikonnya, kontinuitas, konvergensi dan konsentris. Pendampingan harus terus-menerus mampu membantu murid terbuka pada perubahan dan peradaban dunia namun tetap berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia sebagai jati diri bangsa. Pada akhirnya pengetahuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menuju peningkatan kecerdasan budi pekerti. Berakhlak mulia dimulai dari berilmu, berilmu dimulai dari berpengetahuan, berpengetahuan dimulai dari belajar. Dengan tuntunan dan teladan dan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan murid diharapkan murid-murid mampu menemukan kecerdasan budi pekerti sebagai bekal hidup di masa depan dan mengantarkan menjadi manusia yang selamat dan bahagia.



Relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan saat ini memiliki relevansi dengan tujuan pendidikan nasional di mana tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa serta peradaban yang bermartabat dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu insan yang beriman serta bertakwa terhadap Tuhan yang maha esa serta berbudi pekerti luhur mempunyai pengetahuan serta keterampilan ,sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap, mandiri serta bertanggung jawab terhadap masyarakat dan bangsa 


Pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara terhadap pendidikan saat ini masih sangat relevan pemikiran ini menyegarkan kembali makna pendidikan bahwa pendidikan adalah proses menuntun melatih dan mengembangkan pengetahuan keterampilan, pemikiran dan perilaku. Pendidikan bukan hanya dikte,diktat atau tanya jawab,atau pengajaran bersifat verbalistik, murid hanya menerima informasi belaka atau transfer ilmu belaka. Namun pendidikan mempengaruhi perkembangan secara utuh sesuai kodratnya.


Relevansi pemikiran pendidikan Ki Hadjar Dewantara juga searah dengan kondisi alam Indonesia yang demikian beragam. Pendidikan murid-murid nelayan mestinya berbeda dengan pendidikan murid-murid yang ada di daerah pegunungan. Berbeda pula bagi murid-murid yang tinggal di daerah industri. Hal inilah yang sedang kita coba bersama bahwa murid-murid dengan keadaan kodrat alam yang berbeda tetap bisa mendapatkan pendidikan sesuai yang dibutuhkan, secara terus-menerus dengan tetap terbuka terbuka pada perubahan zaman serta tetap menjaga kebudayaan yang ada di dalam wilayahnya, dan bangsa Indonesia itu sendiri dan juga berkontribusi bagi peradaban dunia.

 

Konvergensi menjadi hal yang sangat relevan dengan kodrat zaman bahwa zaman yang serba digital harus dapat dikuasai atau dimiliki murid-murid. Perubahan zaman dengan pola, metode belajar yang berubah tentu disesuaikan untuk murid-murid sebagai bekal kecakapan hidup dan keterbukaan pada prubahan kondisi global.

Prinsip ing ngarso sung tulodo, ing madyo Mangun karso,tut Wuri Handayani sangat relevan dengan pendidikan saat ini sebagai pendidik tentu mesti berusaha menjadi teladan, perilakunya menjadi contoh ,tindak-tanduknya ditiru, hal ini berlaku bagi para pendidik dimanapun, dengan pelajaran apapun. Karena menurut saya pendidik adalah role model bagi muridnya. Pendidik juga harus mampu membangkitkan, memunculkan, melejitkan potensi, semangat, bakat dan kemampuan murid kejelian dan ketepatan bidik guru sangat diperlukan agar kelebihan atau potensi yang dimiliki murid mampu dimunculkan, diasah, dilatih hingga menjadi sebuah kecakapan hidup murid.


Mendidik juga berfungsi atau berperan memberi dorongan atau arahan,semangat bagi murid agar ketika murid memiliki hambatan atau halangan, murid tetap terus melaju terbang mencapai kesuksesan meskipun melewati proses yang sulit. Proses yang sulit inilah yang seringkali menjadi halangan murid putus asa dalam menjalani seluruh rangkaian pembelajaran. Maka sebagai guru perlu memiliki jiwa semangat kuat untuk terus-menerus mendorong murid-muridnya mencapai kesuksesan keselamatan dan kebahagiaan.


HARAPAN DAN EKPEKTASI


Sejauh ini saya selalu berusaha melaksanakan dan memiliki kemandirian belajar. Sebagai guru saya terus belajar berbenah diri dan mencoba up to date dengan perkembangan pendidikan demi menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan belajar murid yang sangat berbeda dengan masa di mana saya belajar saat kecil, tidak mudah memang tetapi ini akan terus diupayakan sebagai wujud pendidik yang selalu belajar meski sudah mengajar. Saya juga melakukan kemandirian belajar dengan terus menambah wawasan pengetahuan pendidikan dari berbagai sumber karena kekayaan wawasan menjadi salah satu bekal mendampingi murid, melatih diri sendiri atau mendidik murid.



Harapan yang ingin saya lihat pada diri sendiri adalah saya dapat memiliki kekayaan pengetahuan pemikiran pendidikan KHD. Pengetahuan tersebut bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain (murid khususnya) terbuka pada hal-hal baru pemikiran-pemikiran baru tanpa kehilangan kebudayaan bangsa Indonesia, mampu mendampingi dan mengantarkan murid-murid dengan ilmu-ilmu baru sebagai bekal hidup di masa datang.

Harapan berikutnya saya mampu memahami dan mengenal lebih dalam diri sendiri sebagai pendidik saya mampu menjadi guru yang mendampingi murid secara utuh dan menyeluruh hingga akhirnya ilmu yang diberikan kepada murid mampu mengantarkan murid-murid menjadi manusia yang selamat dan bahagia dunia dan akhirat

Harapan terhada murid adalah murid kooperatif, terbuka dengan perubahan cara belajar, menyiapkan diri secara mental dan fisik terhadap tuntutan yang akan membawa mereka dalam proses panjang sebagai pembelajar, selalu bersamangat, menjadi lebih senang belajar, merindukan belajar dan lebih betah belajar di sekolah, memahami dan menyadari fungsi digital dengan bijaksana dan tak lupa selalu menjaga budaya dan Pancasila milik bangsa Indonesia.


Harapan berikutnya adalah saya ingin belajar materi mengenal diri memahami diri sebagai pendidik,pada bab ini sebagai bagian mengenal lebih dalam terhadap diri sendiri karena sebelumnya saya hanya menganalisis versi diri sendiri seperti apa diri saya sebenarnya, mendapatkan panduan kegiatan- kegiatan menyenangkan bersama murid. Pada bab ini saya berharap sebagai bagian mengenal lebih dalam terhadap diri sendiri karena sebelumnya saya hanya menganalisis versi diri sendiri seperti apa diri saya sebenarnya. Semoga pembelajaran ini memberi manfaat dan kemajuan bagi pembelajaran di kelas khususnya sehingga ruang terdekat pendidikan yang berupa kelas atau sekolah mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, belajar menjadi menyenangkan mengantarkan murid menuju generasi gemilang Indonesia.